follow @batik_titik for more information. |
Lo Que Será, Será
as simple as my life and my self
Jumat, 10 Mei 2013
Rabu, 27 Februari 2013
#3
mau didengar tapi tidak mau mendengarkan.
selalu salah dimatanya
selalu dibilang selalu mengatur hidupnya padahal hanya ingin didengarkan pendapat saya dan pemikiran saya.
taukah kalian bahwa bukan hanya materi yang saya butuhkan.. tapi juga tuntunan yang baik dan arahan yang bijaksana yang ingin saya dapatkan, bukan hanya pengecilan ini dan itu yang saya dapat..
selalu salah dimatanya
selalu dibilang selalu mengatur hidupnya padahal hanya ingin didengarkan pendapat saya dan pemikiran saya.
taukah kalian bahwa bukan hanya materi yang saya butuhkan.. tapi juga tuntunan yang baik dan arahan yang bijaksana yang ingin saya dapatkan, bukan hanya pengecilan ini dan itu yang saya dapat..
Minggu, 03 Februari 2013
Rabu, 23 Januari 2013
#1
aku lelah....
kau tau itu?...
aku tak ingin dimengerti saat aku lelah, krna aku sendiri pun tak paham bila harus mengerti bahwa ornag lain sedang lelah..
aku hanya butuh senyumanmu
senyuman yang tulus..
senyuman kebahagiaan ...
senyuman yang bisa membuat rasa lelahku hilang seketika..
kau tau itu?...
aku tak ingin dimengerti saat aku lelah, krna aku sendiri pun tak paham bila harus mengerti bahwa ornag lain sedang lelah..
aku hanya butuh senyumanmu
senyuman yang tulus..
senyuman kebahagiaan ...
senyuman yang bisa membuat rasa lelahku hilang seketika..
Sabtu, 19 Januari 2013
My Prayer
Siapa yang akan
menyangka akan seperti ini jadinya. Aku hanya ingin mencintainya, mencintainya
lebih dari mencintai diriku sendiri diri. Aku hanya ingin mencintainya dengan
tulus.
Ketika
permulaan, awal yang baru datang, hanya ada rasa yang membeku bekas dinginnya
waktu yang datang bersama dengan kenyataan. Kau akan tau jalan mu akan kemana
nantinya jika kau teruskan semua permulaan ini “ aku hanya yakin akan sebuah
harapan, harapan yang akan membahagiakan ku nantinya” dan harapan itu ada depan
matamu.
Waktupun
tak lagi membekukan kenyataan, karena waktu terus berputar, tak akan ada yang
bisa membalikan waktu yang ada hanyalah masa lalu yang bisa dikenang. Harapanku
mulai berjalan dan mulai terlihat indahnya sang waktu kala itu. Tak ada yang
bisa menghentikannya.
Harapan
itu bernama cinta. Cinta yang datang bersama harapan yang telah matang
membuatku terjerat dan terlilit olehnya. Aku tak meronta, juga tak menolak
karena aku sendiri yang memilih untuk jatuh ke pangkuan cinta. Begitu indah,
begitu nyata, begitu haru dan begitu bahagia.
Jika
ada yang bertanya, bagaimana bentuk bahagia itu? Aku akan menjawab “bahagia apabila
kau meliat orang didepanmu dengan matahati yang telah diambil oleh ciinta, kau
akan merasakan nikmatnya hidup ini ketika kau merasa bahagia karena kau
mempunyai cinta”
Begitu
murni, begitu suci dan begitu membius...
Murni
karena ini bukanlah kesalahan..
Suci
karena ini tidaklah terlarang...
Bisa
membius dengan sekejap dan lupa akan suatu hal...
Bahagia
yang kurasakan ketika bertemu dengan cinta hanya air mata yang mampu
menjawabnya. Aku ingat ketika itu aku terbangun dan sadar akan satu hal “aku
membutuhkannya, aku mencintainya, aku menyayanginya” dan disaat itu aku pun
menangis sejadi-jadinya dalam pelukan yang hangat dari sang cinta. Begitu sempurna
hidupmu karena kau telah melihat kebahagiaanmu sendiri dimata orang lain,
begitu sempurna hidupku ketika kau berada didalam hidup nya, begitu sempurna
hidupmu ketika kau benar-benar dibutuhkan dalam hidupnya, sesempurna ketika kau
telah dianggap benar-benar ada dalam hidup orang yang kau cintai.
Tak
ada yang salah, tak ada yang benar..
Aku
hanya merasakan dan dirasakan begitu nyata dan dalam. Sampai tidak mau kehilangan
sekecil apapun dari dirinya, sampai tak ingin orang lain berada dalam kehidupan
kami. Aku mencintainya lebih dari apapun, aku tak ingin orang lain yang berada
dalam pikiranmu karena itu akan mematikan kehadiranku dalam hidupmu, aku akan
marah, aku akan menangis dan aku akan sakit jika hal itu terjadi...
Kesakitan
yang lebih parah dari jika seseorang ikut campur dalam kehidupan kalian,
kesakitan yang teramat parah dari sebuah luka sayat ataupun tembak, tidak
terlihat, tidak berdarah tapi terasa, terasa amat sangat nyeri dan menyayat
hati..
Menyadari
dari permulaan dan awalan,tetapi tetap berjalan bersama-sama karena tidak
sendiri, tapiberdua..
Pait...
Sulit
rasanya untuk dilalui.. kerena tembok ini terlalu tebal dan tinggi..
Apakah
aku menjadi manusia yang berdosa ketika aku harus seperti ini dan menyalahkan
tuhan?
Pernah
aku berkata jahat kepada tuhan, “aku hanya mencintainya dan menyayanginya,
kenapa sesulit ini untuk kita bersama?”
“kenapa
kau memilihkan jalan ku seperti ini?”
“kenapa
aku terlahir berbeda dengannya?”
Untuk
apa dipertemukan dan saling menyapa dalam persaan bila nantinya harus
dipisahkan oleh tembok itu?”
“Kenapa
engkau membuat skenario seperti ini, tidakkah ini terlalu sulit?”
Bodoh
kah aku seperti ini? Jahatkah aku berkata seperti itu kapada Nya yg telah
memberikanmu kebahgiaan yang belum pernah kau rasakan sebelumnya..
Dan
memang bodohnya diriku, sudah memarahi, diberi dengan Cuma-Cuma sekrang meminta
pertolongan. Lihat dirimu, kau ini siapa dimata Nya?
Bohong
jika kau tidak pernah meminta pertolongan dari Nya, munafik jika kau tak pernah
meminta perlindungan dari Nya juga..
Aku
hanya manusia lemah yang hanya bisa meminta, mengadu, mengeluh tanpa ada usaha
sedikitpun.
Aku
hanya ingin tau, apakah hal ini bisa aku lalui? Sebesar ini kah kekuasaanmu dan
jalan yang harus ku lewati? Bagaimana hasil akhirnya?
Ya
Allah...
Allahuakbar..... ya rabb..
Selasa, 13 November 2012
17 +
“Ciiieee… udah punya pacar” kata
gue umur 15 tahun.
“iya tau nih udah punya pacar,
genit amat, hihihi…” kata si B umur 15
tahun.
“brati nanti yg nikah duluan elo dong” kata si C umur
12 tahun.
“hahaha…apaan sih? Yg bakalan nikah
duluan mah si B tuh” kata si D umur 16 tahun yang di cengin sepupu-sepupunya
karena udah punya pacar duluan.
5
tahun kemudian….. si C nikah dengan umur baru menginjak 17 tahun, melangkahi
sepupu-sepupunya yang 3 tahun diatas dia. Padahal saudara sepermainan dulu yang
suka jadi anak bawang kalo diajak main.
Entah
kenapa kejadian hari ini, ngasih gambaran gue dimasa kecil bbrp tahun lalu. Gambaran
yang jelas banget perbedaannya, yang dulu dan sekarang. Jaman masa kecil dan
skr yang menginjak kedewasaan.
Lingkungan
serta kondisi dan situasi juga merubah cara berpikir masing-masing individu
yang sangat berbeda. Didikan orang tua serta cara mereka melakukan suatu contoh
kepada anaknya membuat pola pikir sang anak menstimulasi sesuatu yang baru dan
berkembang menjadi persepsi yang dia miliki.
Penggalan
dialog diatas dalah beberapa cerita dari sekian banyak cerita yang telah gue
lewati saat masa-masa kanak-kanak. Kalo kata orang tua jaman dulu kalo cowo
udah “mimpi basah” berarti dy udah dewasa dan udah ga disuapin orang tua lagi. Sdgkan
bagi yg cewe, jika sudah datang bulan atau menstruasi. Jadi saat itu yg udah
menginjakkan kaki di masa kedewasaan adalah si D yang udah punya pacar dr
kita-kita. Sedangkan si anak bawang masih SD dan belum dewasa. Tapi kenyataannya
adalah si C atau si anak bawang yg nikah duluan, padahal dulu dia sendiri yg
bilang ke si D “berarti yg nikah duluan elo dong” tapi apa yang skr berada
diatas pelaminan adalah dirinya sendiri bersama suami yang baru saja ijab Kabul
di kantor KUA.
Gue
bersama sepupu-sepupu gue ngerasa “yang
seharusnya belum berkembang dipaksa berkembang” pas waktu ngeliat saudara
kita yg paling muda itu duduk dipelaminan.
Gue
aja yg udah 20th belom tau dan belom mikir bakalan nikah kapan ini
lagi sodara gue yg 3 tahun umurnya dibawah gue udah nikah dan mau berkeluarga. Emang
sih tinggal dikampung dan adat kampung masih kentel banget yang ngharusin anak
perempuan itu dinikahin selepas sekolah SMA atau yaah yang udah punya pacar dan
si pacar mau tanggung jawab dengan hubungan dia dengan si ceweknya kalo si
laki-laki itu udah punya pekerjaan. Pasti deh anak perempuan disana kalo yg
udah punya cowo dan si cowo udah punya kerjaan pasti org tuanya nyuruh
buru-buru nikah -_- walaupun pacar nya itu (si cewe) masih muda banget.
Kebiasaan
ini yang masih ada jaman sekarang. . . ngebuat gue geleng-geleng kepala.
Dan
gak tau kenapa masih aja diterapin dan gak tau knp juga sic ewe nya mau aja,
gue sih ogah dikawinin buru-buru. Secara gue masih mau main, masih mau nerusin
kuliah sampe sarjana, dapet kerjaan, kejar apa yang gue mau, nyusun hidup gue
sendiri baru nikah.
Kejar
dulu lah apa yang lo mau, urusan nikah sih gue gak mau mau ditargetin, karena
bukan itu juga tujuan hidup gue selain bahagia dunia akhirat.
Jumat, 09 November 2012
Langganan:
Postingan (Atom)
"WONDERLAND"