Rabu, 27 Februari 2013

#3

mau didengar tapi tidak mau mendengarkan.
selalu salah dimatanya
selalu dibilang selalu mengatur hidupnya padahal hanya ingin didengarkan pendapat saya dan pemikiran saya.
taukah kalian bahwa bukan hanya materi yang saya butuhkan.. tapi juga tuntunan yang baik dan arahan yang bijaksana yang ingin saya dapatkan, bukan hanya pengecilan ini dan itu yang saya dapat..

Minggu, 03 Februari 2013

#2

it's really preety suck you know?

i hate like this!
someone must pay for this night

Rabu, 23 Januari 2013

#1

aku lelah....
kau tau itu?...

aku tak ingin dimengerti saat aku lelah, krna aku sendiri pun tak paham bila harus mengerti bahwa ornag lain sedang lelah..
aku hanya butuh senyumanmu
senyuman yang tulus..
senyuman kebahagiaan ...
senyuman yang bisa membuat rasa lelahku hilang seketika..

Sabtu, 19 Januari 2013

My Prayer



Siapa yang akan menyangka akan seperti ini jadinya. Aku hanya ingin mencintainya, mencintainya lebih dari mencintai diriku sendiri diri. Aku hanya ingin mencintainya dengan tulus.

Ketika permulaan, awal yang baru datang, hanya ada rasa yang membeku bekas dinginnya waktu yang datang bersama dengan kenyataan. Kau akan tau jalan mu akan kemana nantinya jika kau teruskan semua permulaan ini “ aku hanya yakin akan sebuah harapan, harapan yang akan membahagiakan ku nantinya” dan harapan itu ada depan matamu.
Waktupun tak lagi membekukan kenyataan, karena waktu terus berputar, tak akan ada yang bisa membalikan waktu yang ada hanyalah masa lalu yang bisa dikenang. Harapanku mulai berjalan dan mulai terlihat indahnya sang waktu kala itu. Tak ada yang bisa menghentikannya.
Harapan itu bernama cinta. Cinta yang datang bersama harapan yang telah matang membuatku terjerat dan terlilit olehnya. Aku tak meronta, juga tak menolak karena aku sendiri yang memilih untuk jatuh ke pangkuan cinta. Begitu indah, begitu nyata, begitu haru dan begitu bahagia.

Jika ada yang bertanya, bagaimana bentuk bahagia itu? Aku akan menjawab “bahagia apabila kau meliat orang didepanmu dengan matahati yang telah diambil oleh ciinta, kau akan merasakan nikmatnya hidup ini ketika kau merasa bahagia karena kau mempunyai cinta”
Begitu murni, begitu suci dan begitu membius...
Murni karena ini bukanlah kesalahan..
Suci karena ini tidaklah terlarang...
Bisa membius dengan sekejap dan lupa akan suatu hal...

Bahagia yang kurasakan ketika bertemu dengan cinta hanya air mata yang mampu menjawabnya. Aku ingat ketika itu aku terbangun dan sadar akan satu hal “aku membutuhkannya, aku mencintainya, aku menyayanginya” dan disaat itu aku pun menangis sejadi-jadinya dalam pelukan yang hangat dari sang cinta. Begitu sempurna hidupmu karena kau telah melihat kebahagiaanmu sendiri dimata orang lain, begitu sempurna hidupku ketika kau berada didalam hidup nya, begitu sempurna hidupmu ketika kau benar-benar dibutuhkan dalam hidupnya, sesempurna ketika kau telah dianggap benar-benar ada dalam hidup orang yang kau cintai.

Tak ada yang salah, tak ada yang benar..
Aku hanya merasakan dan dirasakan begitu nyata dan dalam. Sampai tidak mau kehilangan sekecil apapun dari dirinya, sampai tak ingin orang lain berada dalam kehidupan kami. Aku mencintainya lebih dari apapun, aku tak ingin orang lain yang berada dalam pikiranmu karena itu akan mematikan kehadiranku dalam hidupmu, aku akan marah, aku akan menangis dan aku akan sakit jika hal itu terjadi...
Kesakitan yang lebih parah dari jika seseorang ikut campur dalam kehidupan kalian, kesakitan yang teramat parah dari sebuah luka sayat ataupun tembak, tidak terlihat, tidak berdarah tapi terasa, terasa amat sangat nyeri dan menyayat hati..
Menyadari dari permulaan dan awalan,tetapi tetap berjalan bersama-sama karena tidak sendiri, tapiberdua..
Pait...
Sulit rasanya untuk dilalui.. kerena tembok ini terlalu tebal dan tinggi..
Apakah aku menjadi manusia yang berdosa ketika aku harus seperti ini dan menyalahkan tuhan?
Pernah aku berkata jahat kepada tuhan, “aku hanya mencintainya dan menyayanginya, kenapa sesulit ini untuk kita bersama?”
“kenapa kau memilihkan jalan ku seperti ini?”
“kenapa aku terlahir berbeda dengannya?”
Untuk apa dipertemukan dan saling menyapa dalam persaan bila nantinya harus dipisahkan oleh tembok itu?”
“Kenapa engkau membuat skenario seperti ini, tidakkah ini terlalu sulit?”
Bodoh kah aku seperti ini? Jahatkah aku berkata seperti itu kapada Nya yg telah memberikanmu kebahgiaan yang belum pernah kau rasakan sebelumnya..

Dan memang bodohnya diriku, sudah memarahi, diberi dengan Cuma-Cuma sekrang meminta pertolongan. Lihat dirimu, kau ini siapa dimata Nya?
Bohong jika kau tidak pernah meminta pertolongan dari Nya, munafik jika kau tak pernah meminta perlindungan dari Nya juga..
Aku hanya manusia lemah yang hanya bisa meminta, mengadu, mengeluh tanpa ada usaha sedikitpun.
Aku hanya ingin tau, apakah hal ini bisa aku lalui? Sebesar ini kah kekuasaanmu dan jalan yang harus ku lewati? Bagaimana hasil akhirnya?

Ya Allah...
Allahuakbar..... ya rabb..

Selasa, 13 November 2012

17 +



“Ciiieee… udah punya pacar” kata gue umur 15 tahun.
“iya tau nih udah punya pacar, genit amat, hihihi…”  kata si B umur 15 tahun.
“brati nanti yg nikah duluan elo dong” kata si C umur 12 tahun.
“hahaha…apaan sih? Yg bakalan nikah duluan mah si B tuh” kata si D umur 16 tahun yang di cengin sepupu-sepupunya karena udah punya pacar duluan.

5 tahun kemudian….. si C nikah dengan umur  baru menginjak 17 tahun, melangkahi sepupu-sepupunya yang 3 tahun diatas dia. Padahal saudara sepermainan dulu yang suka jadi anak bawang kalo diajak main.
Entah kenapa kejadian hari ini, ngasih gambaran gue dimasa kecil bbrp tahun lalu. Gambaran yang jelas banget perbedaannya, yang dulu dan sekarang. Jaman masa kecil dan skr yang menginjak kedewasaan.
Lingkungan serta kondisi dan situasi juga merubah cara berpikir masing-masing individu yang sangat berbeda. Didikan orang tua serta cara mereka melakukan suatu contoh kepada anaknya membuat pola pikir sang anak menstimulasi sesuatu yang baru dan berkembang menjadi persepsi yang dia miliki.
Penggalan dialog diatas dalah beberapa cerita dari sekian banyak cerita yang telah gue lewati saat masa-masa kanak-kanak. Kalo kata orang tua jaman dulu kalo cowo udah “mimpi basah” berarti dy udah dewasa dan udah ga disuapin orang tua lagi. Sdgkan bagi yg cewe, jika sudah datang bulan atau menstruasi. Jadi saat itu yg udah menginjakkan kaki di masa kedewasaan adalah si D yang udah punya pacar dr kita-kita. Sedangkan si anak bawang masih SD dan belum dewasa. Tapi kenyataannya adalah si C atau si anak bawang yg nikah duluan, padahal dulu dia sendiri yg bilang ke si D “berarti yg nikah duluan elo dong” tapi apa yang skr berada diatas pelaminan adalah dirinya sendiri bersama suami yang baru saja ijab Kabul di kantor KUA.
Gue bersama sepupu-sepupu gue ngerasa “yang seharusnya belum berkembang dipaksa berkembang” pas waktu ngeliat saudara kita yg paling muda itu duduk dipelaminan.
Gue aja yg udah 20th belom tau dan belom mikir bakalan nikah kapan ini lagi sodara gue yg 3 tahun umurnya dibawah gue udah nikah dan mau berkeluarga. Emang sih tinggal dikampung dan adat kampung masih kentel banget yang ngharusin anak perempuan itu dinikahin selepas sekolah SMA atau yaah yang udah punya pacar dan si pacar mau tanggung jawab dengan hubungan dia dengan si ceweknya kalo si laki-laki itu udah punya pekerjaan. Pasti deh anak perempuan disana kalo yg udah punya cowo dan si cowo udah punya kerjaan pasti org tuanya nyuruh buru-buru nikah -_- walaupun pacar nya itu (si cewe) masih muda banget.
Kebiasaan ini yang masih ada jaman sekarang. . .  ngebuat gue geleng-geleng kepala.
Dan gak tau kenapa masih aja diterapin dan gak tau knp juga sic ewe nya mau aja, gue sih ogah dikawinin buru-buru. Secara gue masih mau main, masih mau nerusin kuliah sampe sarjana, dapet kerjaan, kejar apa yang gue mau, nyusun hidup gue sendiri baru nikah.
Kejar dulu lah apa yang lo mau, urusan nikah sih gue gak mau mau ditargetin, karena bukan itu juga tujuan hidup gue selain bahagia dunia akhirat.


Jumat, 09 November 2012

just poto share

aku akan terus melangkah sampai waktu yang menentukan aku untuk berhenti melangkah....
"WONDERLAND"
Powered By Blogger


where i school and where my future begins as PR Consultancy

Romeo and Juliet Theatre

Romeo and Juliet Theatre
LSPR Festival Timeless