12 June 2011. His brithday and i really do not say anything about his brithday hahah aku tidak mengatakannya lewat telepon, aku tidak mengatakannya lewat media apapun, aku biarkan dy dengan kesibukkan hingga akhirnya ku menelponnya dan mengatakan bahwa aku mempunyai sesuatu untuknya dan dia pun datang kerumah hahhaha. Memang tidak special tapi dia ada saja sudah cukup special buat ku. Hadiah itu sengaja aku berikan kepadanya karena pasti disna belum ada yang menggunakannya: J jadi aku membelikan itu langsung untuknya. Sebuah mp3 small player, the smallest mp3 player. Aku memilih warna hitam karena aku suka warna hitam. Jadi jika seseorang tidak tahu harus memberikan apa, berikanlah benda kesukaanmu. Begitu aku pertama kali lihat mp3 player the kube itu aku langsung suka dan aku memutuskan untuk membelinya tapi tidak jadi aku gunakan sendiri karena aku berikan kepada orang yang sangat specail buat ku J. Dia mau menerimanya saja aku sudah sangat senang, apalagi hadiah pemberianku itu digunakan olehnya. Aku tidak banyak berharap untuk hari itu aku hanya menyampaikan apa yang ingin aku sampaikan meskipun itu memalukan heheheheeh..
Aku mengerti jika dia tidak mau berhubungan lebih jauh, mungkin karena tidak nyaman,maka dari itu dengan begini saja aku sudah bersyukur. Aku akan menjaga perasaannya dan perasaanku juga. Aku tidak mau melakukan sesuatu hal yang membuat hubunganku rusak dengannya. Memang komunikasi kami kurang baik, karena hanya disatu pihak saja, tapi kami sering bertemu tiap minggu. Itu menjadikan kami lebih dekat dan aku pun tidak ingin menolak dengan keadaan seperti itu. Seperti kataku sebelumnya, begini saja aku sudah bersyukur, bisa berbicara langsung dengannya, menatapnya, bercanda dengannya dan melakukan hal-hal yang seperti anak-anak menurut ku. Aku tidak tahu apa yang dia pikirkan tentang aku, aku masih belum memahami karekternya yang seperti itu. Tapi menurutku biarlah seperti itu, bersabar sedikit apa salahnya untuk membuat dia berpikir dua kali bahwa aku sudah berubah.
Ya benar aku memang masih belum mengenal dirinya. Seberapa jauh aku mengenalnya? Seberapa dekat dia dengan ku? Seberapa pantas aku berada disampingnya?
Aku tak tahu itu, yang aku tahu aku hanya mencintainya. Tidak akan kurang mungkin akan lebih dari pada itu.
Hari itu aku menangis sejadi-jadinya, aku menangisi hal yang tidak pasti. Untuk apa aku menangis? Karena aku ingin. Karena aku tidak kuat lagi menahan beban di hatiku. Karena aku tidak kuat lagi untuk melampiaskan perasaanku yang mendalam. Ini bukan soal perasaan saja. Tapi juga pengorbanan untuk mendapatkannya. Sekarang aku hanya bisa menunggu dan menunggu sampai dia benar- benar bisa membuka hatinya lagi untukku. Aku tidaktahu itu kapan, yang jelas dan yang aku yakini adalah aku tetap mencintai dia apa adanya. I love hin the is he.
I always pray for his health, his live, his dream and his way.
Sekarang aku hanya bisa fokuskan diri untuk masa depanku. Jalan ku menuju kesana tidaklah mudah, aku harus mempersiapkan diri dan mempersiapkan mental yang kuat. Aku tau dan aku yakin suatu saat nanti pasti ada seseorang yang benar-benar ditakdirkan untukku J untuk itu aku selagi menajalani proses aku juga mencari. Mencari apa yang aku cari selama ini.
19 Juni 2011 Pkl. 20.15
Aku menangis karena benci
Aku menangis karena takut
Aku menangis karena bosan
Aku menangis karena marah
Aku menangis karrena aku ingin menangisi sesuatu.
Sampai kapan aku begini? Sampai kapan aku menunggu dirinya yakin dengan dirinya sendiri? Sampai kapan aku bertahan? Sampai kapan aku terluka seperti ini?
Mencintai seseorang bukanlah hal yang mudah apa bila kita tidak dicintai dengan orang yang kita cintai. Sekarang pertanyaannya adalah: bagaimana aku memberitahukannya? Bagaimana aku mengatakannya? Aku takut, aku benar-benar takut. Aku tau itu resikonya tapi ketakutanku ini lebih besar dari pada aku harus menerima resiko itu. Aku takut dia menjauh setelah dia tahu,apa masih bisa aku dan dia tetap berhubungan, aku takut dia malah menolakku dan tidak ingin bertemu denganku lagi,aku benar-benar taku.
20 Juni 2011-06-27
Ini adalah hal yang paling sulit buatku. Aku melepasnya untuk yang kedua kalinya. Aku merelakannya mesikpun tak ingin untuk kedua kalinya. Aku telah mengatakannya, aku telah memberitahunaya, aku telah memberanikan diri dan membuang jauh jauh seluruh rasa takut ku. Bagiku aku mencintai seseorang adalah belajar melepaskan juga. Seberapa kuat cintamu, seberapa dalam cintamu, tapi aku tetap belajar melepaskannya juga. Menerima resiko itu lebih mudah. Yaah benar sekarang aku sedang menerima resiko itu. Dan aku menerimanya dengan lapang dada. Dengan masih tersisanya keyakinanku aku berkata “aku tetap sayang padanya” hanya itu yang bisa aku katakan untuknya.