Theater Mask and Actors

Reuni (setelah pementasan)

when time passing by we always had moment that we can shared like we do.

B U T A

Bukan 

karena

tidak 

mau 

dan 

tidak 

bisa, 

tetapi 

memang 

tidak 

ada

kesempatan 

untuk 

berbicara 

karena 

saling 

bungkam

dan

menutup 

mata 

dan 

telinga

Hari Ini

Cape..

Cape banget..

Banyak tugas..

Banyak kerjaan..

Banyak pikiran..

Serba cape, berdiri cape, duduk cape, lari cape, tidur juga cape. Jadi kapan ga cape nya?

Kris mana? Aku mau Kris, aku mau disemangatin kris L aku butuh dy, aku butuh orang yang paling aku saying buat disamping aku dan bilang “gpp kok, semua baik-baik aja, semangat yaa. Aku selalu dukung kamu penuh, dan selalu disamping kamu” Cuma itu aja.

Just lying on my lovely bed all day long

Well, well..
saturday is coming...
but i guess i just wanna stay at home.

04.11

jam di bb nunjukin angka jam 4 yang artinya itu udah hampir subuh dan ngabisin semaleman cuma bengong aja ga tau ngapain. Mulanya dr jam 4 subuh itu udah mulai tidur sampe jam 10 pagi dan kira-kira rencana apa yang bakal dilaluin hari ini secara kris ga ada dan ga pulang kerumah dari asramanya.

Agak sedikit pusing pas bangun karena kurang tidur juga dan semaleman ga makan malem juga jadinya sedikit pening, tapi tiba-tiba perut melilit tanda mau datang bulan, dan agak demam juga jadi seharian ini lebih banyak tiduran ketimbang aktifitas. Yaah sendirian juga sih dirumah Cuma ditemenin kris yang sibuk di asrama nya dan emosi juga jadi ga ke kontrol yang ada mewek deh dan selisih paham sama kris. Tapi ga lama kok menjelang sore udah baikan tapi tetep masih ngurung diri dikamar ga keluar-keluar untuk makan siangpun enggak. Jadi taddi makan pas makan malem aja.

Seharian di kamar dan dikasur itu ga nemu ilham juga,yang ada makin buruk dan agak tertekan jadi di imbangin nonton film. Setelah menjalang malam mood jadi lumayan baik, komunikasi sama krispun makinbaik kok, terbukti dengan tadi kita sms-an Cuma ngomongin tentang “kalo male mini jalan kita kemana ya” rencana –rencana itu ngalir gitu aja, aku kasih tau semua ke kris contohnya: ke ancol duduk-duduk dimonas  sambil main bubble, makan oden sampe kenyang atau ingetin dy soal waktu itu abis ambil uang di atm lgsg jalan dipinggir jalan dan tiba2 dy pesen sate padang dua porsi dan langsung blank, entah apa isi otaknya krna aku aja ga bilang kalo mau makan sate padang hahah atau makan pecel lele kenyang abis itu bego dimobil deh hahaha.

Duh kangen kris tapi ya apa boleh buat. Dirumah juga bener-bener dikamar dan dikasur gak jauh-jauh pergi nya selain ke dapur atau pun ke kamar mandi. Lengket banget deh seharian ini sma kasur. Yaah besok kita berpisah juga deh seharian soalnya mau ngerjain tugas heheheh…

Out of Confort Zone

siapa bilang aku tidak punya pemikiran sendiri?

siapa bilang aku tidak bisa bertindak dan mengambil keputusan sendiri?

tau kah kalian berpa umurku sekarang?

tau kah kalian apa yang aku prioritaskan sekarang dan nanti?

pernahkah kalian menanyakan hal itu?

pernahkah kalian mempertimbangkan atau barangkali memikirkan pilihan ku dan pemikiranku selama aku menjadi anak kalian?

pernahkah kalian menanyakan apa yang aku rasakan dan bagaimana kehidupan remajaku saat ini?

pernahkah kalian menanyakan keseharianku atau siapa saja teman-temanku dan mengapa aku bergaul dengan teman-temanku yang aku pilih itu? 

Terkadang aku masih bingung dan sering kehilangan arah yang benar dalam hidupku. Aku sulit untuk bertanya kepada mu karena aku tak biasa menanyakan hal seperti itu, karena aku tidak dilatih dan dibiasakan juga oleh mu untuk bertanya, meminta saran atau meminta pendapat atau sebagai petunjuk arah harus kemanakah aku.

Terkadang aku bingung, aku ini ingin menjadi seperti apa, ibarat membuat sebuah karya tulis, kita harus berujuk kepada teori yang ada. Aku memakai teori siapa untuk bisa membuat karya tulis diriku sendiri siapa yang menjadi referensi ku saat aku menjalani itu. Pastilah orang-orang terdekatku yang selama hidupku berjuang untuk menghidupiku, orang-orang yang aku sayang dan sayang padaku yang selama aku hidup terus ada bersama ku didalam sebuah rumah. Tapi aku tak pernah melihat mereka mengajarkan ku tentang arti kehidupan yang sebenarnya, aku tak pernah diajarkan bagaimana aku hidup nanti, memang mereka mengajariku cara berjalan, cara berbicara, cara bernyanyi, menari, makan, mandi dan lain-lain. Tapi aku merasa mereka tidak menyiapkanku untuk menghadapi duniaku nanti, mungkin bagi mereka duniaku akan sama seperti dunianya dulu. Bukannya aku menyalahkan mereka, tidak sama sekali, aku berpikir mungkin bila mereka mengajari ku akan siap menghadapi yang seharusnya kuhadapi, aku akan paham dan dibekali sesuatu oleh mereka sehingga aku tidak sulit untuk menentukan arah hidupku. Aku tidak sama sekali menyalahkan mereka dengan semua yang telah ada dalam diriku sekarang, aku justru berterimakasih kepada mereka, bahwa aku mempunyai sesuatu yang mungkin buat mereka aku tidak perlu diajarkan oleh mereka karena aku akan belajar sebagaimana mestinya, sebagaimana aku menjalani kehidupanku nanti, sebagaimana aku melihat duniaku saat ini. Mungkin juga mereka ingin aku benar-benar mengetahui bahwa tidak semua dunia ini baik dan bisa diandalkan, tidak semua harus diajarkan dan disuapi atau dibekali oleh seseuatu yang harus diberikan kepada anaknya.

Ketika hal itu sudah dijalani, pastilah aku mengerti dan ampu berdiri tegak diatas kaki ku sendiri dan memikul beban dan tanggung jawab di pundaku ini.